Dunia Matematika

Kamis, 15 Mei 2014

Mengajar Menggunakan Pendekatan Anlitik



BAB 1
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Dalam dunia pendidikan, istilah pendidik dan peserta didik sangat erat kaitanya. Karena fungsi pendidik adalah mengajarkan materi – materi pelajaran kepada peserta
Didik. Mengajar atau memberi pelajaran adalah suatu proses interaksi antara pendidik dan peserta didik  yang bertujuan peserta didik dapat memahami dan menguasai ilmu – ilmu atau materi – materi yang disampaikan oleh pendidik  dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari. Mengajar harus berlandaskan kepada tujuan bagaimana peserta didik dapat belajar dengan baik , penuh semangat, dan gembira.
Maka dari itu, mengajar harus dilengkapi dengan adanya teknik dan pendekatan mengajar      yang baik agar peserta didik dapat menerima  ilmu yang diberikan dengan baik dan benar . Teknik mengajar merupakan cara mengajar yang memerlukan keahlian khusus atau bakat khusus. Misalnya untuk mengajarkan rumus akar-akar persamaan kuadrat, seorang guru harus menguasai materi tersebut ,  sehingga pengajaran dapat berlangsung dengan baik dan tujuan pengajarannya tercapai. Untuk mencapai tujuan pengajaran seorang pendidik harus menggunakan beberapa strategi dan pendekatan , karena dalam suatu pembelajaran tidak akan bagus hasilnya jika hanya menggunakan satu pendekatan.
Salah satu dari pendekatan – pendekatan yang digunakan pendidik adalah pendekatan analitik. Pendekatan ini yang dititk beratkan adalah menganalisis suatu materi. Dalam hal ini siswa dituntut untuk befikir secara sistematis dan kritis, karena cara kerja pendekatan ini merupakan langkah – langkah untuk mengerjkan sesuatu dengan urut dan benar.

B.      RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan pendekatan analitik?
2. Bagaimana cara mengajar dengan pendekataan analitik?
C.    TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
1. Mengetahui definisi pendekatan analitik
2. mengetahui cara mengajar dengan pendekatan analitik
BAB II
PEMBAHASAN

A.  DEFINISI PENDEKATAN ANALITIK
1.  Pengertian Pendekatan Analitik
           
            Pendekatan analitik adalah pembahasan bahan pelajaran bisa dimulai dari hal yang tidak di ketahui sampai kepada yang sudah di ketahui atau sebaliknya dari yang sudah diketahui menghasilkan pa yang ingin diketahui. Bila prosedur yang ditempuh adalah dari yang apa yang belum diketahui ke yang suah diketahui, maka dikatakan menggunakan pen dekatan analitik, sedangkan prosedur sebalikny adalah pendekatan sintetik.
Pada pendekatan analitik, masalah yang ingin di selesaikan perlu dipecah-pecah sehingga jelas hubungan antar bagian-bagian yang belum di ketahui dengan yang sudah di ketahui. Dimulai dengan langkah dari hal yang tidak diketahui dicari langkah-langkah selanjutnya yang mengkaitkan yang belum diketahui itu sehingga sampai ke hal yang sudah diketahui. Urutan langkah itu akhirnya mendapatkan apa yang dikehendaki.
Menurut Aminuddin (2004:44) Pendekatan analitis merupakan pendekatan yang berupaya membantu pembaca memahami gagasan, cara pengarang menampilkan gagasan, sikap pengaran,unsur instrinsik dan hubungan antara elemen itu sehingga dapat membentuk keselarasan dan kesatuan dalam rangka terbentuknya totalitas bentuk dan maknanya.
Munandar (1999), mengatakan bahwa kegiatan analitik adalah kegiatan yang menampilkan aktivitas siswa dalam hal membedakan, menguji, menggolongkan, menyususn, menguraikan, membandingkan, membuat deduksi, dan memeriksa. Hal senada dikemukakan pula oleh Sternberg (2002), yang menyatakan bahwa kegiatan analitik adalah kegiatan yang menampilkan aktivitas siswa dalam hal menganalisis, mengevaluasi, menjelaskan, membandingkan dan mengkontraskan, dan mempertimbangkan nilai.
2. Ciri – ciri pendekatan Analitik
a.     Terisolasi, berkontraksi pada elemen
b.    Mempelajari sifat interaksi
c.     Menekankan pada ketetapan detail
d.    Memodifikasi suatu variabel pada titik tertentu
e.     Validitas fakta dibuktikan melalui teori
f.     Memiliki pendekatan yang efisien

3. Macam – Macam Metode Penilitian pada Pendekatan Analitik
Dalam melakukan penelitian, orang dapat menggunakan berbagai macam metode. Keputusan mengenai metode yang akan dipakai akan tergantung kepada tujuan, pendekatan, bidang ilmu, tempat, sifat masalah yang digarap dan alternatif yang mungkin digunakan.
1. Penilitian ditinjau dari tujuan
a. Penelitian Eksploratif Digunakan apabila peneliti ingin menggali secara luas tentang  sebab akibat atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.
b. Penelitian Developmental Dilakukan percobaan dan penyempurnaan.
c. Penelitian Verifikatif Bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian lain.
2. Penelitian di tinjau dari pendekatan
a. Pendekatan Longitudinal Pada metode ini, sample subjek yang sama dipelajari dalam waktu tertentu. Metode ini memungkinkan adanya penyelidikan intensif terhadap individu karena peneliti menyimpulkan data tentang subjek yang sama pada berbagai tingkatan.
   Kelemahan metode ini , anatara lain:
1. Menuntut adanya komitmndari individu tau lembaga yang bersedia menyiadakan waktu, uang dan sumberdaya lainya dalam beberapa tahun.
2. Jika sampel yang dipilih jelek, tak ada ayng bisa dilakukan untuk memperbaikinya
3. Tidak dapat menambah variabel baru
4. Sulitnya mempertahankan kerjasama subyek dalam waktu yang lama.
b.  Pendekatan Cross-sctional Metode ini meliputi lebih banyak subjek, tetapi mencandra     faktor-faktor pertumbuhan yang lebih sedikit.
     Kelemahan metode ini, antara lain
1.      Perbedaan yang ada pada sampel – sampel dapat membuat penyidikan ini sangat luas
2.      Kemungkinan adanya variabel luar yang telah menimbulkan perbedaan diantara populasi – populasi yang ditarik sampelnya.
3. Penelitian ditinjau dari bidang ilmu.
Pendekatan Cross-sctional Metode ini meliputi lebih banyak subjek, tetapi mencandra faktor-faktor pertumbuhan yang lebih sedikit.
4. Kemampuan Berpikir Analitik
Salah satu aspek kognitif dalam taksonomi Bloom yang menempati urutan keempat setelah pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi adalah aspek analisis.
Kemampuan berpikir analisis merupakan suatu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa. Kemampuan berpikir analitis ini tidak mungkin dicapai siswa apabila siswa tersebut tidak menguasi aspek-aspek kognitif sebelumnya.
Menurut Sudjana, analisis merupakan tipe hasil yang kompleks karena memanfaatkan unsur pengetahuan, pemahaman dan apalikasi.Kemampuan analitis adalah kemampuan siswa untuk menguraikan atau memisahkan suatu hal ke dalam bagian-bagiannya dan dapat mencari keterkaitan antara bagian-bagian tersebut.Menganalisis adalah kemampuan memisahkan materi (informasi) ke dalam bagian-bagiannya yang perlu, mencari hubungan antarabagian-bagiannya, mampu melihat (mengenal) komponen-komponennya, bagaimana komponen-komponen itu berhubungan dan terorganisasikan, membedakan fakta dari hayalan.Dalam kemampuan analisis ini juga termasuk kemampuan menyelesaikan soal-soal yang tidak rutin, menemukan hubungan, membuktikan dan mengomentari bukti, dan merumuskan serta menunjukkan benarnya suatu generalisasi, tetapi baru dalam tahap analisis belum dapat menyusun.
Penadapat lain yang sejalan, Suherman dan Sukjaya (1990: 49) menyatakan bahwa kemampuan analisis adalah kemampuan untuk merinci atau menguraikan suatu masalah (soal) menjadi bagian-bagian yang lebih kecil (komponen) serta mampu untuk memahami hubungan diantara bagian-bagian tersebut.
Hal ini juga diperkuat oleh Bloom yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir analitis menekankan pada pemecahan materi ke dalam bagian-bagian yang lebih khusus atau kecil dan mendeteksi hubungan-hubungan dan bagian-bagian tersebut dan bagian-bagian itu diorganisir
Bloom membagi aspek analisis ke dalam tiga kategori , yaitu: 
a.         Analisis bagian (unsur) seperti melakukan pemisalan fakta, unsur yang didefinisikan, argumen, aksioma (asumsi), dalil, hipotesis, dan kesimpulan;
b.         analisis hubungan (relasi) seperti menghubungkan antara unsur-unsur dari suatu sistem (struktur) matematika;
c.         analisis sistem seperti mampu mengenal unsur-unsur dan hubungannya dengan struktur yang terorganisirkan.
Kemampuan analisis yang dapat diukur adalah kemampuan mengidentifikasi masalah, kemampuan menggunakan konsep yang sudah diketahui dalam suatu permasalahan dan mampu menyelesaikan suatu persoalan dengan cepat.
Ross mengungkapkan beberapa indikator kemampuan analitis, yaitu :
a.         Memberikan alasan mengapa sebuah jawaban atau pendekatan suatu masalah adalah masuk akal
b.         Membuat dan mengevaluasi kesimpulan umum berdasarkan  penelitian.
c.         Menggambarkan kesimpulan atau putusan dari informasi yang sesuai.
d.        Mempertimbangkan validitas dari argumen dengan menggunakan berpikir deduktif dan induktif.
e.         Menggunakan data yang mendukung untuk menjelaskan mengapa cara yang digunakan dalam jawaban adalah benar.


5. kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Analitik
Berbagai macam pendekatan tidak selamanya akan baik. Pasti ada sisi positif dan negatifnya. Pendekatan analitik memiliki kelebihan yaitu merupakan pendekatan yang logis dan menyakinkan. Tiap lanhkah yang di lakukan selalu beralasan, sehingga pemahaman dapat dicapai. Sedangkan kelemahan pendekatan analitik adalah tidak semua bahan pelajaran dapat di lakukan dengan pendekatan analitik.Kadang-kadang pembahasan dengan pendekatan analitik memerlukan prosedur yang panjang.




BAB III
KESIMPULAN
Pendekatan analitik adalah pembahasan bahan pelajaran bisa dimulai dari hal yang tidak di ketahui sampai kepada yang sudah di ketahui atau sebaliknya dari yang sudah diketahui menghasilkan apa yang ingin diketahui. Bila prosedur yang ditempuh adalah dari yang apa yang belum diketahui ke yang sudah diketahui, maka dikatakan menggunakan pendekatan analitik, sedangkan prosedur sebalikny adalah pendekatan sintetik.
Kegiatan analitik adalah kegiatan yang menampilkan aktivitas siswa dalam hal menganalisis, mengevaluasi, menjelaskan, membandingkan dan mengkontraskan, dan mempertimbangkan nilai.
Pendekatan analitik memiliki kelebihan yaitu merupakan pendekatan yang logis dan menyakinkan. Tiap langkah yang di lakukan selalu beralasan, sehingga pemahaman dapat dicapai. Sedangkan kelemahan pendekatan analitik adalah tidak semua bahan pelajaran dapat di lakukan dengan pendekatan analitik.Kadang-kadang pembahasan dengan pendekatan analitik memerlukan prosedur yang panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar